Kamis, 19 Juni 2014

Menjaga Kehormatan Wanita dengan Berhijab

Berhijab merupakan kewajiban yang harus ditunaikan bagi setiap wanita muslimah. Hijab merupakan salah satu bentuk pemuliaan terhadap wanita yang telah disyariatkan dalam Islam. Dalam mengenakan hijab syar’i haruslah menutupi seluruh tubuh dan menutupi seluruh perhiasan yang dikenakan dari pandangan laki-laki yang bukan mahram. Hal ini sebagaimana tercantum dalam firman Allah Ta’ala:
وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ
“dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya.” (Qs. An-Nuur: 31)

Mengenakan hijab syar’i merupakan amalan yang dilakukan oleh wanita-wanita mukminah dari kalangan sahabiah dan generasi setelahnya. Merupakan keharusan bagi wanita-wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam untuk meneladani jejak wanita-wanita muslimah pendahulu meraka dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah dalam masalah berhijab. Hijab merupakan cermin kesucian diri, kemuliaan yang berhiaskan malu dan kecemburuan (ghirah). Ironisnya, banyak wanita sekarang yang menisbatkan diri pada islam keluar di jalan-jalan dan tempat-tempat umum tanpa mengenakan hijab, tetapi malah bersolek dan bertabaruj tanpa rasa malu. Sampai-sampai sulit dibedakan mana wanita muslim dan mana wanita kafir, sekalipun ada yang memakai kerudung, akan tetapi kerudung tersebut tak ubahnya hanyalah seperti hiasan penutup kepala.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Semoga Alloh merahmati para wanita generasi pertama yang berhijrah, ketika turun ayat:
“dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya,” (Qs. An-Nuur: 31)
“Maka mereka segera merobek kain panjang/baju mantel mereka untuk kemudian menggunakannya sebagai khimar penutup tubuh bagian atas mereka.”

Subhanallah… jauh sekali keadaan wanita di zaman ini dengan keadaan wanita zaman sahabiah.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hijab merupakan kewajiban atas diri seorang muslimah dan meninggalkannya menyebabkan dosa yang membinasakan dan mendatangkan dosa-dosa yang lainnya. Sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya hendaknya wanita mukminah bersegera melaksanakan perintah Alloh yang satu ini.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: “Dan tidaklah patut bagi mukmin dan tidak (pula) bagi mukminah, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, kemudian mereka mempunyai pilihan (yang lain) tentang urusan mereka, dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasul-Nya. Maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Ahzab: 36)

Mengenakan hijab syar’i mempunyai banyak keutamaan, diantaranya:
  1. Menjaga kehormatan.
  2. Membersihkan hati.
  3. Melahirkan akhlaq yang mulia.
  4. Tanda kesucian.
  5. Menjaga rasa malu.
  6. Mencegah dari keinginan dan hasrat syaithoniah.
  7. Menjaga ghirah.

Selasa, 17 Juni 2014


Sistem Ekskresi Pada Vertebrata
Alat ekskresi yang utama pada vertebrata adalah ginjal (ren).Struktur ginjal yang paling primitif pada vertebrata disebut akrinefros atau holonefros.
Pada prinsipnya terdapat tipe ginjal pada vertebrata, yaitu pronefros, mesonefros, dan metanefros.Pronefros adalah ginjal yang berkembang pada fase embrio vertebrata selain mamalia, embrio berudu dan larva amphibia, pronefros, digantikan oleh mesonefros. Mesonefros merupakan ginjal pada bagian embrio sebagian vertebrata, ikan dewasa, mesonefros akan berubah menjadi metanefros selama masa perkembangan embrio.
a)     Sistem ekskresi pada ikan
Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal mesonefros yang terikat disisi dorsal rongga tubuh.Bentuk ginjal mesonefros sempit memanjang, berwarna coklat, dan pada ujung anteriornya berhubungan dengan sistem reproduksi.
Tubulus ginjal mengalami modifikasi menjadi duktus eferen yang menghbungkan testis dengan duktus mesonefridikus.Selanjutnya, duktus mesonefridikus menjadi duktus deferens yang berfungsi untuk mengangkut sperma dan urin yang bermuara di kloaka.
Mekanisme ekskresi pada hewan yang masih hidup di air tawar berbeda dengan mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air laut.Cairan tubuh ikan air tawar bersifat hiperosmotik dibandingkan dengan air tawar, sehingga air cenderung masuk ke tubuh ikan.Di saat yang bersamaan, ion tubuh cenderung keluar ke air.Untuk itu mengatasi masalah kelebihan air dan kekurangan ion, ikan air tawar biasanya tidak banyak minum.Tubuhya diselimuti lendir untuk mencegah masuknya air secara secara berlebihan.Ikan aktif menyerap ion anorganik melalui insang dan banyak mengeluarkan air melalui urin yang encer.
Ikan yang hidup di air laut mengekskresikan sampah nitrogen yang kurang beracun, yaitu trimetilamin oksida (TMO). Zat ini memberi bau khas air laut. Selain itu, ikan air laut mengekskresikan ion-ion lewat insang dan mengeluarkan urin dengan volume yang kecil.Ginjal ikan air laut tidak memiliki glomerulus.Akibatnya tidak terjadi ultrafiltrasi di ginjal, dan urin terbentuk oleh sekresi garam-garam dan TMO yang berkaitan dengan osmosis air.
b)     Sistem Ekskresi Amphibia
Amphibia memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros.Pada katak jantan, saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin.Sebaliknya, pada katak betina saluran ginjal dan kelamin terpisah.Ginjal amphibia berhubungan dengan ureter di vesika urinaria.
Saat amphibia mengalami metamorfosis, hasil ekskresi amphibia juga berubah.Larva amphibia mengekskresikan amonia, sedangkan berudu dan hewan dewasa mengekskresikan urea.
c)      Sistem Ekskresi Reptilia
Alat ekskresi pada reptilia adalah sepasang ginjal metanefros.Metanefros berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat ekskresi pada stadium embrional menghilang.Ginjal dihubungkan oleh ureter ke vasika urinaria (kandung kemih).Vesika urinaria bermuara langsung ke kloaka.
Pada jenis kura-kura tertentu terdapat sepasang vesika urinaria tambahan yang juga bermuara langsung ke kloaka.Vesika urinaria tambahan berfungsi sebagai organ respirasi.Pada kura-kura betina, organ respirasi tersebut juga berfungsi membasahi tanah yang dipersiapkan untuk membuat sarang sehingga tanah menjadi lunak dan mudah digali.
Hasil ekskresi reptilia adalah asam urat.Reptilia hanya menggunakan sedikit air untuk membilas sampah nitrogen dari darah karena sebagian besar sisa metabolisme diekskresikan sebagai asam urat yang tidak beracun.Asam urat yang dikeluarkan oleh reptilia berbentuk pasta (bubur) berwarna putih.Sisa air direabsorpsi olah bagian tabung ginjal.
Buaya dan  penyu air tawar mengekskresikan asam urat dan amonia. Pada penyu laut terjadi ekskresi garam dari sepasang kelenjar garam di kepala yang bermuara di sudut mata, sehinga penyu laut tampak seperti mengeluarkan air mata.Buaya tidak mempunyai vesika urinaria sehingga asam urat keluar bersama feses.
d)     Sistem ekskresi aves
Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanefros.Burung tidak memiliki vesika urinaria sehingga hasil ekskresi dari ginjal disalurkan langsung ke kloaka melalui ureter.Tabung ginjal burung sangat banyak sehingga metabolisme burung aktif.Tiap 1 ml jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 – 500 tabung ginjal.Tabung ginjal ini membentuk lengkung Henle kecil.
Air dalam tubuh diperoleh melalui reabsorpsi di tubulus.Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh.Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluarkan lewat kloaka. Asam urat berbentuk kristal putih yang bercampur feses.
Pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan garam.Hal ini disebabkan karena burung laut meminum air garam dan makan ikan laut yang mengandung garam.Burung laut memiliki kelenkjar pengekskresi garam diatas mata.Larutan garam mengalir ke rongga hidung kemudia keluar lewat nares luar dan akhirnya garam menetes dari ujung paruh.

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
A.    Organisasi Kehidupan
Tidak ada makhluk hidup yang bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, termasuk manusia. Misalnya, agar dapat bertahan hidup manusia perlu makan. Makanan manusia berasal dari tumbuhan dan hewan. Sementara itu hewan peliharaan dan tumbuhan tidak dapat hidup dengan baik tanpa bantuan manusia. Hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat digambarkan sebagai berikut : Individu – populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
1.     Individu
Individu adalah setiap anggota populasi. Dalam kehidupan sehari-hari, akan ditemukan berbagai mahluk hidup. Terkadang juga akan sulit dalam untuk menentukan individu dalam kelompok organism, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau individu bamboo dari serumpun bamboo. Namun harus diingat bahwa individu selalu bersifat tunggal.
·            Contoh :  seorang manusia, seekor tikus, seekor harimau, seekor burung dan lain-lain.
2.      Populasi
Populasi adalah kumpulan makhluk hidup sejenis yang tinggal di suatu tempat. Yang dimaksud sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi dan dapat mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan.
·           Contoh :  pupulasi manusia, populasi tikus, pupulasi harimau, populasi gajah.
3.      Komunitas       
Komunitas adalah kehidupan bersama antara makhluk hidup yang terdiri dari beberapa populasi yang hidup bersama di suatu tempat. Suatu komunitas terikat sebagai suatu unit oleh saling ketergantungan anggota-anggotanya.  Para ahli ekologi menyebut kelompok organism tertentu dalam suatu habitat juga sebagai komunitas, misalnya komunitas burung di Pulau Burung, komunitas tumbuhan di Tangkuban Perahu.
·            Komunitas tersusun dari dua atau lebih populasi.
·            Komunitas dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
Komunitas akuatik yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di perairan, seperti parit, kolam, sungai, danau, dan laut.
Komunitas terestrial (komunitas darat) yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di daratan seperti di hutan, gunung, padang rumput, padang pasir, dan padang es.
·            Contoh komunitas laut yang terdiri dari populasi ikan hiu, populasi ikan pari, pupulasi gurita, populasi ubur-ubur, populasi udang, populasi kepiting, populasi cumi-cumi, populasi rumput laut, populasi kerang, dst.
·            Contoh komunitas hutan yang terdiri dari populasi pohon pinus, populasi alang-alang, populasi pohon cemara, populasi harimau, populasi rusa, populasi gajah, dst.
4.      Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem ditempati oleh banyak jenis makhluk hidup yang disebut komponen biotik, contohnya yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.  Ekosistem juga ditempati oleh benda mati yang disebut komponen abiotik, contohnya yaitu suhu, kelembaban, sinar matahari, dan mineral.
·                Ekosistem dibedakan menjadi :
Ekosistem alam yaitu ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya (secara alami).  Contoh :  danau, sungai, padang rumput, padang pasir, dan hutan.
Ekosistem buatan yaitu ekosistem yang sengaja dibuat.  Contoh :  sawah, ladang, kolam, dan akuarium.
5.      Biosfer
Kesatuan berbagai ekosistem, yang meliputi semua organism dan lingkungan yang berinteraksi untuk berlangsungnya kehidupan disebut biosfer. Dapat disimpulkan biosfer adalah permukaan bumi dimana semua mahluk hidup dapat melangsungkan semua kehidupannya.
·       Contoh :  bumi tempat tinggal kita.
B.     Hubungan Antar Mahluk Hidup
Hubungan khusus antar makhluk disebut simbiosis. Simbiosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
1.         Simbiosis Mutualisme
Bila dua spesie mahluk hidup, hidup bersama maing-masing mendapat keuntungan dan kedua polpulasi dapat berkembang dengan baik tetapi jika keduanya terpisahkan masing-masing tidak dapat menjalankan hidup dengan baik. Dalam mutualisme hubungan tersebut mutlak diperlukan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua populasi.
·          Contoh :
1.             Simbiosis antara kerbau dengan burung jalak. Burung jalak memperoleh makanan berupa serangga-serangga kecil yang menempel pada tubuh kerbau, sedangkan kerbau diuntungkan dengan hilangnya serangga-serangga kecil yang mengganggu tubuhnya.
2.             Simbiosis antara lebah dengan bunga.  Lebah mengambil nektar dari bunga sebagai makanan, sedangkan bunga diuntungkan karena lebah membantu terjadinya penyerbukan.
2.         Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang hanya menguntungkan salah satu pihak dan merugikan pihak lain.
·                 Contoh :
1.        Tanaman benalu yang menempel pada pohon lain.  Benalu yang menempel pada tanaman inang akan menyerap makanan yang dihasilkan tanaman inang, akibatnya tanaman inang akan mati karena makanannya diserap oleh benalu.
2.        Kutu yang hidup pada tubuh hewan.  Kutu yang hidup di tubuh hewan mendapatkan makanan dengan menyedot darah hewan, akibatnya hewn akan kehilangan darah dan merasa gatal karena ada kutu di tubuhnya.
3.         Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan antar makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
·           Contoh :
1.        Simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon inangnya.  Anggrek membutuhkan pohon yang tinggi sebagai tempat menempel agar memperoleh sinar matahari, sedangkan pohon tidak diuntungkan dan tidak dirugikan karena anggrek hanya menempel dan dapat membuat makanannya sendiri.
2.        Simbiosis antara ikan remora dengan ikan paus.  Ikan remora berada dekat tubuh ikan paus agar memperoleh makanan yang berupa ikan-ikan kecil, sedangkan ikan paus tidak merasa dirugikan karena ikan remora yang ukuran tubuhnya kecil tidak mengambil semua makanannya.
4.         Simbiosis Netralisme
Bila antara dua spesies individu baik dalam keadaan terpisah maupun berkumpul tidak terjadi saling merugikan atau saling menguntungkan.
·               Contoh : ayam dengan kambing di halaman rumput
5.         Predasi
Interaksi dari dua individu dalam populasi berbeda spesies berupa makan dan dimakan atau satu spesies memakan spesies lainnya, individu yang memakan disebut predator dan yang dimakan disebut mangsa.
Perbedaan simbiosis predasi dengan simbiosis parasitisme yaitu pada simbiosis parasitisme, parasit biasanya tidak membunuh induk iangnya karena jika induk inang mati, maka parasit juga akan ikut mati.
·            Contoh : harimau memakan kelinci. Harimau sebagai predator dan kelinci sebagai mangsa
6.         Kompetisi
Hubungan dua populasi yang hidup bersama dan saling mempengaruhi, akibat adanya kebutuhan-kebutuhan akan bahan yang sama, sedangkan ketersediaan bahan tersebut terbatas.
·                Contoh : beberapa ekor kambing dan sapi yang bersama-sama makan rumput di padang rumput.
7.         Antagonisme
Hubungan antara dua populasi yang bermusuhan. Kedua populasi bias hidup sendiri-sendiri tetapi jika hidup bersama maka salah satu akan mati.
·                Contoh : hubungan anjing dengan kucing, jamur penghasil antibiotic dengan bakteri.
C.    Rantai Makanan
Rantai makanan adalah hubungan yang menggambarkan peristiwa makan memakan antara makhluk hidup. Produsen adalah penghasil bahan makanan untuk hewan pemakan tumbuhan atau  herbivora.
Produsen
·       Dalam rantai makanan tumbuhan berperan sebagai produsen.
·       Tumbuhan mampu membuat makanan sendiri.
     Konsumen I
·       Konsumen I adalah pemakan tumbuhan (herbivora).
·       Konsumen I disebut konsumen primer.
·       Contoh :  belalang, ulat, sapi, kerbau, kambing, dll.
          Konsumen II
·       Konsumen II adalah pemakan hewan lain (karnivora)
·       Konsumen II disebut konsumen sekunder.
·       Contoh :  singa, harimau, dll.
          Konsumen III
·       Konsumen III adalah pemakan konsumen II (karnivora)
·       Konsumen III disebut konsumen tersier.
·       Contoh :  burung elang, manusia
     Pengurai
·            Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan sisa-sisa tumbuhan atau hewan yang telah mati menjadi unsur-unsur pembentuknya.
·            Contoh :  bakteri dan jamur
Contoh Rantai Makanan :
Pada gambar di atas Padi dimakan oleh tikus, tikus dimakan oleh ular, dan ular dimakan oleh burung elang.Padi sebagai Produsen, Tikus sebagai Konsumen I, Ular sebagai Konsumen II, dan burung elang sebagai konsumen III.
D.    Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Dalam suatu ekosistem, terjadi hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik.  Komponen biotik terdiri dari produsen, konsumen dan pengurai, sedangkan komponen abiotik terdiri dari cahaya, udara, air, tanah, suhu, dan mineral.
            Keberadaan komponen-komponen tersebut dikontrol secara alami oleh alam sehingga terjadi suatu keadaan yang disebut keseimbangan ekosistem.  Keseimbangan ekosistem ditandai dengan tidak terputusnya rantai makanan.  Tetapi tanpa sadar sebagian besar aktivitas manusia telah mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem.
1.         Pencemaran Lingkungan
Untuk meningkatkan kulitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam yang berada di lingkungannya. Kekayaan alam tersebut berupa komponen biotic maupun abiotik yang kita kenal sebagai sumber daya alam. Melalui akal pikiran manusia menciptakan peralatan berupa mesin dan alat-alat bantu teknologi tinggi untuk dapat menghasilkan produk yang berlimpah dalam waktu yang singkat. Namun dalam kenyataannya, kualitas yang hendak dicapai masih sulit dijangkau. Hal ini disebabkan karena adanya dampak negative dari industry dan teknologi terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti akan mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Pengertian pencemaran sendiri adalah masuknya bahan atau energy ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologis sehingga mengganggu kesehatan, eksistensi manusia, dan aktifitas manusia serta organisme lainnya.
Berdasarkan mediumnya, pencemaran dikelompokkan menjadi :
a.        Pencemaran air
Air dikatakan tercemar jika mendapatkan zat atau bahan atau kondisi dalam air yang menurunkan kualitas sesuai dengan standar peruntukannya. Misalnya sumber air minum yang tidak sesuai lagi digunakan untuk air minum. Air sungai yang tidak layak lagi digunakan untuk cuci dan mandi. Sumber polutan pencemaran air terutama adalah limbah industri dan rumah tangga, sampah padat maupun cair, buangan daerah pertanian berupa pupuk dan pestisida, serta tumpahan minyak.
b.        Pencemaran udara
Pencemaran udara terjadi bila ke dalam udara masuk satu atau lebih bahan kimia dalam konsentrasi tinggi atau mempunyai kondisi fisik seperti panas tinggi yang dapat berbahaya bagi manusia, hewan, tumbuhan atau materi lainnya.
c.         Pencemaran tanah
            Pencemaran tanah berkaitan erat dengan pencemaran air dan udara. Air permukaan yang tercemar dapat masuk ke dalam tanah dan menimbulkan pencemaran tanah. Sedangkan pencemar yang terdapat di udara bersama-sama air hujan akhirnya akan mencemari tanah pula. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh sampah .
2.         Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepan dari aktifitas. Aktifitas tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Beberapa aktifitas yang mereka lakukan dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Berikut contoh aktifitas / kegiatan manusia yang dapat mengganggu lingkungan :
1.      Penebangan hutan secara liar.
Penebangan hutan secara liar dapat mengakibatkan  :
·         Hilangnya tempat tinggal dan tempat berlindung hewan yang hidupdi dalamnya.
·         Akar tanaman tidak dapat menahan hujan sehingga menyebabkan tanah longsor atau erosi.
·         Tanah yang longsor menyebabkan air sungai menjadi keruh sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai tumbuhan yang ada di dasar di bawah air sungai.
·         Tumbuhan-tumbuhan tersebut akan mati sehingga hewan yang bergantung pada tumbuhan tersebut juga akan mati.
·         Berkurangnya resapan air hujan sehingga dapat menyebabkan banjir.
3.      Penambangan terbuka.
Penambangan terbuka menyebabkan   :
·          Hutan hujan lebat menjadi gurun tandus dan mati sehingga tidak ada lagi tumbuhan yang dapat hidup di sana.
·          Limbah dari sisa pertambangan menyebabkan sungai menjadi keruh dan coklat.
·          Zat kimia yang digunakan dalam proses penambangan dibuang ke aliran sungai sehingga membunuh ikan dan satwa lainnya.
3.      Pembuangan sampah atau limbah.
Pembuangan sampah atau limbah yang dibuang ke sungai menyebabkan :
·           Sungai menjadi tercemar dan airnya tidak dapat digunakan.
·           Makhluk hidup yang bergantung pada air sungai akan kesulitan mencari air bersih.

4.      Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan menyebabkan :
·           Sebagian pupuk yang tidak diserap oleh tumbuhan akan terbuang bersama aliran air.
·           Pupuk tersebut banyak mengandung hara mineral menyebabkan perkembangbiakan tumbuhan air menjadi cepat.
·           Permukaan air dipenuhi oleh tumbuhan air, sehingga sinar matahari terhalang masuk ke dalam perairan.
·           Proses fotosintesis fitoplankton menjadi terhambat sehingga kadar oksigen dalam air menurun Perburuan liardan menyebabkan kematian masal penghuni perairan.
Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan :
·                Mematikan makhluk hidup sealin hama pertanian yang sebenarnya bermanfaat.
·           Hama menjadi kebal terhadap pestisida sehingga menjadi ledakan jumlah hama.
5.      Perbruan liar menyebabkan berkurangnya jumlah hewan bahkan lama kelamaan akan punah.
6.      Penangkapan ikan tanpa terkendali
·           Penggunaan dinamit dan pukat harimau menyebabkan ikut terbunuhnya ikan yang masih muda dan menyebabkan rusaknya terumbu karang.
·           Penggunaan jaring bermata kecil menyebabkan ikan kecil dan ikan yang belum dewasa juga ikut tertangkap sehingga menghambat proses regenerasi ikan.
·           Penangkapan ikan saat musim kawin menyebabkan terhambatnya proses regenerasi ikan karena ikan yang tertangkap belum sempat berkembang biak.

7.      Perusakan terumbu karang
Perusakan terumbu karang menyebabkan rusaknya kehidupan ribuan makhluk yang saling bergantung, karena terputusnya rantai makanan dalam ekosistem terumbu karang.